
Serapuk kelopak sang mawar,
yang disapa badai berselimutkan gontai,
saat aku menahan sendiri,
diterpa dan luka oleh senja,
semegah sang mawar dijaga ,
matahari pagi bermahkotakan embun,
saat engkau ada disini,
dan pekat pun berakhir sudah.
akhirnya aku menemukanmu,
saat aku bergelut dengan waktu,
beruntung aku menemukan mu,
jangan pernah berhenti memiliki ku,
hinga ujung waktu...
setengah hamparan samudera,
dan tuan burung camar tak akan berhenti bernyanyi,
saat aku berkhayal dengan mu,
dan janji pun terukir sudah,
akhirnya aku menemukanmu,
saat aku bergelut dengan waktu,
beruntung aku menemukan mu,
jangan pernah berhenti memiliki ku,
hinga ujung waktu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar