Penganut ilmu keBAPERan, peramu kata, rasa dan cinta dalam sebuah tulisan
Sabtu, 13 Desember 2014
TAKDIR TUHAN
Tuhan,
ketika saya meminta setangkai bunga mawar segar,
ENGKAU berikan sebuah kaktus berduri,
ketika aku minta lebah kecil nan cantik,
ENGKAU memberiku seekor ulat berbulu,
aku sedih Tuhan,
aku kecewa,
ingin rasanya aku berseru dan berteriak,
hidup ini terkadang tak adil padaku,
terkadang dunia sering tak berpihak denganku,
ingin rasanya aku protes,
atas perlakuan ini,
terkadang terlalu sering kita membanding-bandingkan tentang semua hal,
model baju lah,
merek hape lah,
dan bahkan hal sepele apapun kita bandingkan dengan orang lain,
sampai kita lupa akan rasa syukur terhadap Tuhan kita,
ketika kau dengan bijak merawat pohon kaktus kecil itu,
andai saja kita telaten memelihara ulat kecil itu?
apa yang akan terjadi?
pohon kaktus kecil berduri itu akan menghasilkan bunga-bunga kecil yang indah,
bahkan lebih indah dari setangkai mawar yang kita minta dulu,
dan ulat kecil berbulu itu yang hanya kita pandang sebelah mata akan berubah menjadi kupu-kupu cantik nan berwarna-warni,
memang salah kita yang terbiasa hidup instan,
salah kita yang sering menuntut lebih dari yang kita miliki,
semua ini salah kita yang sering membanding-bandingkan dulu dan kini,
ini semua salah kita yang tak bisa bersyukur
ya seperti itulah takdir Tuhan,
"Indah pada waktunya"
Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan,
tetapi apa yang kita perlukan,
mungkin kita merasasedih,
kecewa,
dan terluka,
tetapi ketahuilah,
jauh diatas segalanya,
Tuhan telah menyiap kan yang terbaik untuk kita,
percayalah takdir Tuhan tak pernah salah apa lagi tertukar,
engkau tak pernah mengingkari takdir Tuhan
karena ini jalan yang Dia berikan
inilah tempat terbaik untuk mu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar